Lembar Kerja Modul PKB Guru SD Kelas Atas

Lembar kerja (LK) PKB atau guru pembelajar kelompok kompetensi pada Modul Kelompok Kompetensi (KK) KK-A, KK-B, KK-C, KK-D, KK-E,KK-F,KK-G, KK-H, KK-I, KK-J. Pedagogik dan Profesional, khusus bagi rekan guru yang sedang mengikuti kegiatan PKB ini bisa dijadikan referensi dalam membuat tugas lembar kerja yang pada dasarnya tugas LK ini dibuat untuk dipelajari guna meraih cara belajar yang baik untuk idealnya nilai Uji Kompetensi Guru atau UKG.

Baca juga Modul PKB SD Kelas Atas
LK 6.4 : Mengubah Teks Puisi kedalam Teks Prosa
Nama :
Lembar Kerja:
1. Pelajari materi tentang Sastra Indonesia!
2. Carilah satu buah teks puisi yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk siswa SD kelas tinggi!
3. Ubahlah teks puisi tersebut kedalam teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi teks puisi tersebut!
4. Tulis jawaban dalam kotak yang sudah disediakan!
Jawaban:
HAMPA

Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti. Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.

Bentuk parafrase puisi :
HAMPA
(keadaan amat) Sepi di luar (sana).
(Keadaan) Sepi (itu) menekan-(dan) mendesak.
Lurus kaku pohon(-pohon)an (disana).
(pohonan itu) Tak bergerak
Sampai ke puncak (nya). Sepi (itu) memagut(ku),
Tak satu kuasa (pun dapat) melepas-(dan me)renggut(nya
dariku)
Segala(nya hanya) menanti. Menanti. (dan) Menanti (lagi).
(menanti dalam) Sepi.
(di) Tambah (lagi dengan keadaan saat) ini (,) menanti jadi
mencekik (malah)
Memberat(kan dan)-mencekung (kan) punda (kku)
Sampai binasa segala(-galanya). (itu pun) Belum apa-apa
(bahkan) Udara (pun telah) bertuba. Setan (pun) bertempik
(sorak)
Ini (,) (peraan) sepi (ini) terus (saja) ada.
Dan (aku masih tetap) menanti.

LK.06 : Analisis Kasus Perkembangan Moral dan Kecerdasan Spiritual
Nama :
Latihan/ Kasus/ Tugas
1. Mengajarkan anak untuk membedakan yang baik dan salah secara konsisten adalah hal yang sangat penting bagi perkembangan moral, jelaskan!
2. Menurut Zakiah Daradjat penghayatan keagamaan berkaitan dengan kematangan intelektual, jelaskan implikasinya terhadap pendidikan!
3. Menurut Bandura dan Mc.Donald perkembangan pertimbangan moral tidak hanya merupakan fungsi kognitif tetapi merupakan pembelajaran sosial, jelaskan!
4. Kerjakanlah kasus di kelas Bu Maryam berikut ini, identifikasi masalahnya, dan usulkan alternatif solusi untuk itu. Bekerjalah dalam kelompok dan presentasikan hasilnya.
Bu Maryam sedang merancang program dan pembelajaran yang dapat memfasilitasi beberapa peserta didik asuhannya yang memiliki kendala dalam aspek spiritual. Informasi yang berhasil dikumpulkan dari hasil pengamatan dan dari sumber lain diantaranya adalah: a) mudah stress kalau nilai ulangan buruk, setelah ditanyakan ternyata yang bersangkutan merasa kecewa karena telah berusaha untuk belajar dan berlatih dengan keras tapi hasilnya tidak sesuai dengan harapan dan merasa bahwa mereka layak mendapatkan nilai yang lebih baik; b) seringkali murung dan tampak tidak bersemangat dengan alasan mereka karena tidak terlalu menyukai mata pelajaran IPA; c) informasi dari teman-teman terdekatnya, beberapa orang dari peserta yang bermasalah ternyata agak lalai dalam melaksanakan kewajiban beribadah.

5. Tentukanlah kasus dalam pengembangan moral dan kecerdasan spiritual yang terjadi di kelas Anda, identifikasi masalahnya, dan rancang apa yang sebaiknya Anda lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut!

Jawaban:
1. Anak belajar berperilaku sesuai dengan yang disetujui masyarakat (konsep benar dan salah) yang merupakan dasar bagi perkembangan hati nurani. Hati nurani dikenal sebagai “cahaya dari dalam” atau super ego dan polisi internal yang mendorong anak untuk melakukan yang benar dan menghindari hukuman. Hati nurani dapat membimbing anak dalam mengambil keputusan moral. 
2. Pendidikan penghayatan agama diberikan melalui keteladanan, pembiasaan disertai pemahaman agama yang sesuai dengan tahap kemampuan berpikirnya. 
3. Anak belajar konsep benar dan salah berdasarkan identifikasi anak-anak dengan orangtua, guru, standar moral yang dianut oleh teman sebaya, para pelaku pada cerita TV, dan buku. 
4. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan Bu Maryam. 
a. Identifikasi fenomena dan masalah: informasi yang terkumpul tentang anak asuh Bu Maryam adalah: 
1) mudah stress karena nilai ulangan buruk, kecewa karena telah berusaha dan merasa layak mendapatkan nilai yang lebih baik. Masalah anak ini tidak ikhlas menerima hasil ulagan; 
2) murung dan tidak bersemangat karena tidak terlalu menyukai IPA. Masalah anak ini tidak ikhlas atau terpaksa belajar IPA 
3) agak lalai dalam melaksanakan kewajiban beribadah. Masalah anak ini malas beribadah 
b. Persiapan: lakukan seperti yang dijelaskan pada pembelajaran ke-1. 
c. Saat pembelajaran: 
1) untuk peserta didik yang mudah stress: 
a) menjelaskan cara belajar yang baik; 
b) mengingatkan bahwa tugas kita adalah berusaha, hasil adalah kehendak Tuhan YME, jika upaya sudah maksimal berarti itu adalah yang terbaik dan Tuhan YME mempunyai rencana yang lebih baik untuk kita;
2) untuk peserta didik yang tidak menyukai mata pelajaran IPA: 
a) perlu digali lebih rinci alasannya agar lebih mudah mencari alternatif solusi yang tepat; 
b) di awal pembelajaran menjelaskan manfaat materi yang akan dipelajari untuk kehidupan dan studi lanjut; 
c) menggunakan pembelajaran yang menarik seperti PAKEM; 
d) jika memungkinkan, menggunakan media yang menarik misalnya gambar, alat peraga, atau animasi; 
e) jika memungkinkan menggunakan sumber belajar yang variatif misalnya lingkungan sekitar, perpustakaan, website; 
f) menjelaskan kadang-kadang kita harus melakukan apa yang tidak terlalu disukai misalnya ada saat dimana kita malas melakukan ibadah tetapi tetap melakukannya karena percaya itu hal yang harus dilakukan karena patuh kepada perintah Tuhan YME atau kita lebih senang main games daripada belajar tetapi tetap kita harus membagi waktu untuk belajar karena itu hal yang kita perlukan untuk menjadi pandai dan berilmu. 
3) Untuk peserta didik yang lalai beribadah: 
a) bekerja sama dengan guru agama untuk menjelaskan dampak dari apa yang dilakukannya; 
b) mintalah program agar mereka lebih rajin beribadah; 
c) jka diperlukan, memantau pelaksanaan program untuk membantu guru agama. 
d. Bekerja sama dengan orangtua: 
1) memfasilitasi orangtua mengenai pentingnya membiasakan peserta didik untuk membangun akhlak dan moral yang baik, peran teladan dari orang-orang di sekitarnya, serta cara mengembangkannya; 
2) agar mendampingi putera/i nya untuk mengembangkan akhlak dan moral yang baik; 
3) meminta untuk terus mendukung peserta didik agar akhlak dan moral mereka betul-betul terkembangkan dengan baik; 
4) berbagi informasi tentang perkembangan tersebut agar guru bisa menindaklanjuti untuk mendukungnya melalui pembelajaran atau kegiatan lain di sekolah. 
e. Bekerja sama dengan sejawat: 
1) terutama dengan guru agama dalam membangun akhlak dan moral peserta didik; 
2) meminta guru agama menjelaskan lebih rinci dari sisi agama pentingnya berusaha keras, tidak mudah menyerah, berani mencoba dan belajar terus termasuk dari kegagalan, bahwa kegagalan adalah bagian dari belajar, dan akhirnya ikhlas menerima hasil; 
3) berbagi informasi jika menemukan peserta didik binaannya menunjukkan perilaku yang menunjukkan akhlak dan moral kurang baik sehingga bisa segera ditindaklanjuti. 

5. Kasus yang dialami :
a. Nilai yang diperoleh.
b. Faktor dalam lingkungan keluarga.
Identifikasi masalah :
a. Faktor genetis.
b. Kurangnya bimbingan.
c. Tingkat pemahaman dan cara siswa dalam menerima dan memahami materi yang diterima.
d. Pemberian bimbingan terhadap materi yang bersifat pengulangan.

Solusi :
a. Memberikan rangsangan atau pujian meski nilai yang diperoleh kurang dari yang kita harapkan dari tugas-tugas yang diberikan kepada masing-masing siswa baik secara terstruktur maupun non struktur oleh guru agar siswa dapat termotivasi untuk lebih giat dalam melaksanakan tugas yang diberikan.
b. Pemberian jam tambahan kepada siswa yang kurang mampu untuk memahami materi yang diberikan agar dapat memicu semangat belajar siswa.
c. Guru membuat buku penghubung agar nantinya orang tua dapat melihat pesan apa yang diberikan oleh guru.

0 Response to "Lembar Kerja Modul PKB Guru SD Kelas Atas "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel